Dahulu kala di Jawa Timur pernah berdiri suatu kerajaan besar.
Rajanya memerintah dengan adil dan bijaksana, la disegani oleh kawan
maupun lawannya. Sang Raja mempunyai kegemaran berburu binatang di
hutan. Pada suatu hari, pagi-pagi buta sang Raja pergi berburu dengan
diiringi beberapa orang pengawal prajurit sakti.
Mereka keluar masuk hutan. Namun hari itu rupanya nasib mereka belum
beruntung. Karena sampai tengah hari mereka belum juga mendapatkan hasil
buruan. Sang Raja berhenti sejenak. Pandangannya menatap lama ke depan.
Jauh di sana, di atas bukit terlihat ada sebuah padepokan dikelilingi
sawah dan ladang yang subur. Padepokan tersebut dihuni oleh seorang
pendeta dengan anak perempuannya.
Sang Raja beserta pengikutinya bergerak menuju ke sana. Singkat cerita, Sang Raja mempersunting putri pendeta itu.
“Pengawal, pulanglah ke kerajaan. Menghadaplah kepada Patih untuk
mewakili mengatur kerajaan. Aku ingin tinggal untuk beberapa waktu
lamanya di padepokan ini!”, titah Raja kepada seorang pengawal. Pengawal
pun melaksanakan perintah raja.
Tiga purnama lamanya raja tinggal di padepokan itu. Sang putri telah
mengandung. Sementara raja tidak dapat lama-lama meninggalkan kerajaan.
la harus segera kembali ke kerajaan. Sayang, sang Putri tidak dapat
turut serta, la sangat mengkhawatirkan kesehatan ayahandanya yang sudah
tua.
“Aku akan sering menengokmu Dinda!” kata raja kepada sang Putri.
“Aku dan putramu selalu merindukan dan menunggu kedatangan paduka!” kata sang Putri.
Dengan rasa berat hati terpaksa sang Putri melepaskan kepergian
baginda. Tibalah saatnya sang Putri melahirkan, la melahirkan seorang
bayi laki-laki yang tampan dan rupawan. Anak itu diberi nama oleh
kakeknya Panji Laras.
Panji Laras tumbuh menjadi anak yang cerdas. Semangat hidup sang
Pendeta pulih kembali. Panji Laras diajari beberapa ilmu yang berguna
bagi kemanusiaan dan kehidupan.
Suatu pagi, ketika panji laras sedang bermain-main
dihalaman padepokan yang berada ditengah hutan tersebut, muncullah
seekor elang secara tiba-tiba sehingga sangat mengejutkan sekali.
Elang itu terbang berputar-putar di sekitar padepokan. Panji Laras
heran sekali melihat tingkah laku elang itu. Tiba-tiba elang itu
melepaskan seekor anak ayam jantan dari cengkramannya jatuh tepat di
halaman padepokan. Panji Laras segera mengambilnya.
Peliharalah dengan baik anak ayam jantan itu Panji, kelak anak ayam
jantan itu dapat menolongmu!” kata elang itu. Kemudian elang itu terbang
tinggi meninggalkan padepokan.
Panji Laras amat sayang terhadap anak ayam itu. Ia dipelihara dengan
baik. Dibuatkan pranji untuk mengurunginya. Setiap hari diberi makan dan
minum. Akhirnya tumbuh menjadi seekor ayam jago yang sehat dan kuat.
Usia Panji lebih kurang sudah 10 tahun, la meminta izin kepada ibu
dan kakeknya untuk pergi ke kota raja, la bosan berada ditengah hutan,
seperti umumnya para pemuda desa, ia ingin berkelana ke kota raja.
Setelah mendapat restu dari Ibu dan kakeknya . Pergilah Panji berangkat
ke kota raja dan tidak lupa membawa ayam jagonya.
Sampailah Panji Laras di kotaraja, di alun-alun istana banyak para
penyabung ayam yang sedang mengadu ayam jagonya. Panji Laras ikut dalam
permainan sabung ayam itu. Telah puluhan ayam jago ditaklukkan oleh ayam
jago Panji Laras. Banyak uang dan keping emas yang diperoleh oleh
Panji.
Anehnya hasil dari taruhan itu ia bagi-bagikan kepada fakir miskin.
Banyak orang menjadi heran dengan tingkah laku Panji Laras. Seorang
pengawal raja yang turut menyaksikan pertunjukan itu segera melapor
kepada baginda. Baginda segera ingin mengadu ayam jagonya yang paling
baik.
“Apa taruhanmu anak muda ?” tanya baginda.
“Taruhan hamba nyawa. Leher hamba boleh baginda potong jika ayam jago milik hamba kalah,” jawab Panji Laras dengan beraninya.
“Oh, kamu sombong sekali anak muda!”
“Maafkan hamba, paduka. Hamba tak bermaksud untuk menyombongkan diri!” jawab Panji.
“Baiklah kalau begitu. Jika ayam jagoku yang kalah kamu boleh mengambil semua uangku!” kata sang Raja.
Pertarungan pun segera dimulai, ayam jago Panji diadu dengan ayam
jago raja. Orang yang menyaksikan pertarungan besar itu banyak sekali.
Kedua ayam jago itu sama kuat. Saling menyerang dan mendesak. Ayam jago
Panji diserang oleh ayam jago raja. Ayam jago Panji sempat sempoyongan.
Banyak orang yang melihat menahan nafas. Mereka khawatir anak muda itu
akan mengalami nasib yang tragis. Tetapi ketika ayam jago Panji mendapat
giliran menyerang, ayam jago raja dipatuk dengan kuat oleh ayam jago
Panji. Ayam jago raja menggelepar kesakitan. Ayam jago Panji menang dan
berkokok.
Kuk…ku..ru….yuk!
Jagone Paji Laras
Omah’e tengahalas
Payon’e
Godong klaras
Kuk…ku..ru….yuk!
Jagone Panji Laras
Panji Laras Golek’i Bapak’e
Bapak’e jare Rojo
Omahe Kraton Jenggolo
(Kuk…ku..ru….yuk; Aku ayam jago si Panji Laras, Rumahnya di tengah
hutan; Atap rumahnya dari klaras (daun kering); Kuk… ku …. ru …yuk;
Panji Laras mencari ayahnya; Ayahnya seorang raja, tinggal di istana.)
Mendengar kokok ayam Panji baginda menjadi heran. Secara diam-diam
Sang Baginda Raja meninggalkan tempat sabung ayam itu. Tanpa pengawal
dan prajurit, baginda mengikuti perjalanan Panji menuju ke padepokan.
Dengan jarak yang tepat, sehingga membuat Panji tidak mengetahui sama
sekali kalau perjalanannya pulang ada yang mengikutinya. ‘
Ketika sampai di padepokan, sang Raja melihat ibu dan kakek Panji.
Terkejutlah baginda, karena itulah keluarga yang telah ditinggalkannya,
maka segeralah ditemui keluarga tersebut.
“Maafkan aku dinda karena aku telah lama meninggalkanmu,” kata sang Raja.
“Ini putra lelaki paduka. Panji Laras namanya, la telah lama menanyakan, merindukan dan mencari paduka,” kata sang Putri.
“Maafkan aku Panji. Engkau adalah putraku dan aku adalah ayahmu!” kata sang Raja.
Mereka saling berpelukan dengan erat dan mesranya. Kakek Panji
tersenyum melihat kebahagiaan yang dirasakan oleh Panji dan kedua orang
tuanya.
Akhirnya Panji, ibu dan kakeknya diboyong ke istana oleh sang raja.
Mereka tidak lagi hidup menderita. Mereka hidup bahagia di dalam istana.
Kasihan panji laras...kok kebangeten rojone...lupa diri kali...Ibu dan kakek panji...sabar banget
BalasHapusπΈπΈπΈπΈπ»π»π»πΉπΉπΉπΈπΈ
HapusBiasanya sya yang jadi panji laras di cerita janger BWI
HapusVIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA
BalasHapusKami VIPQIUQIU99 AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA mengadakan SEO Kontes atau Kontes SEO yang akan di mulai pada tanggal 20 Januari 2017 - 20 Mei 2017, dengan Total Hadiah Rp. 35.000.000,- Ikuti dan Daftarkan diri Anda untuk memenangkan dan ikut menguji kemampuan SEO Anda. Siapkan website terbaik Anda untuk mengikuti kontes ini. Buktikan bahwa Anda adalah Ahli SEO disini. Saat yang tepat untuk mengetest kemampuan SEOAnda dengan tidak sia-sia, hadiah kontes ini adalah Rp 35.000.000,-
Tunggu apa lagi?
Kontes SEO ini akan menggunaka kata kunci (Keyword) VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA Jika Anda cukup percaya akan kemampuan SEO Anda, silahkan daftarkan web terbaik Anda SEKARANG JUGA! Dan menangkan hadiah pertama Rp. 10.000.000. Keputusan untuk Pemenang Akan di tentukan dengan aturan kontes SEO yang dapat dilihat di halaman ini.
Tunggu apa lagi? Ikuti kontes ini sekarang juga!
CONTACT US
- Phone : 85570931456
- PIN BB : 2B48B175
- SKYPE : VIPQIUQIU99
- FACEBOOK: VIPQIUQIU99
Selama sepuluh tahun lebih..
BalasHapusBaru kali ini aku merasakan enaknya jadi pengangguran..πππ